Rabu, 10 Mei 2017

Kisah Nyata yang sangat mengharukan, Wanita itu Ibuku

  


Ini adalah cerita lama yang harus dibaca dan direnungkan berulang-ulang betapa baiknya ibu kita, betapa hebatnya pengorbanan ibu kita dan sebagainya.


Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, tahun pastinya sudah dilupakan. Dan diterbitkan di media cetak dan elektronik. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Seorang anak cerdas, rajin dan keren. Setidaknya begitulah pendapat wanita yang mengenalnya. Hanya beberapa tahun setelah lulus kuliah dan bekerja di perusahaan swasta, dia dipromosikan ke posisi manajer. Gajinya baik-baik saja. Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.


Jenis humor dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman kantor senang bergaul dengannya, terutama dari wanita lajang. Bahkan anak perempuan pemilik perusahaan tempat dia bekerja juga memberi perhatian khusus pada A be.

 DAFTAR AGEN TERPERCAYA | VIVABOLA303.ORG


Di rumahnya ada seorang wanita tua yang terlihat sangat menyeramkan. Beberapa kepalanya botak dan kulit kepalanya terlihat seperti ulkus yang baru kering. Rambutnya hanya sedikit ke kiri dan belakang. Berayap di tingkat bahu. Wajahnya juga cacat seperti bekas luka bakar. Wanita tua ini terlihat seperti monster menakutkan. Ia jarang meninggalkan rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya jika tidak ada keperluan penting.

Wanita tua ini tak lain adalah ibu biologis A Be. Namun, sang ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin seperti ibu rumah tangga sehat lainnya, seperti membersihkan rumah, mencuci dapur, mencuci cuci (menggunakan mesin cuci) dan lain-lain. Bahkan wanita juga selalu memberi perhatian besar pada satu-satunya anak A. Tapi A be adalah pemuda normal seperti pemuda lainnya. Kondisi ibu yang sangat cacat membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.



Kapan pun teman atau rekan bisnis bertanya siapa wanita cacat di rumah, A selalu merespons bahwa wanita tersebut adalah pelayan yang mengikuti ibunya sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya akomodatif, kasihan." A menjawab. Ini terdengar dan diketahui oleh sang ibu. Tentu ibunya sangat sedih. Tapi dia tetap diam dan tertelan dengan pahit dalam hidupnya. Dia jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan tentang dirinya.


Hari demi hari suasana hati ibu menjadi semakin parah. Suatu hari dia sakit parah. Tidak bisa bangun dari tempat tidur. Awal yang ramai mengurus rumah, menyapu, mengepel, mencuci pakaian, menyiapkan barang sehari-hari yang biasanya dilakukan ibunya. Plus harus menyiapkan obat untuk ibu sebelum dan sesudah bekerja (di Taiwan sangat sulit untuk mencari pembantu, kalaupun ada yang mahal). Hal ini membuat A menjadi gempar di rumah.



Saat dia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A melihat sebuah kotak kecil. Di dalam kotak hanya ada foto dan selembar koran tua. Itu tidak mengandung perhiasan seperti yang dituduhkan sebagai A be. Gambar seukuran kartu pos terlihat cantik. Sebuah artikel koran kuno berkhotbah tentang seorang wanita heroik yang telah menyelamatkan anaknya dari sebuah kecelakaan mobil. Memeluk anaknya erat-erat di pelukannya, menutupi dirinya dengan kasur basah yang menutupi api yang mengelilingi rumah itu.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisement