Rabu, 10 Mei 2017

Kakek ini Tinggal Sendiri di Pemakaman, Alasan Membuat Tangguh

Kakek ini Tinggal Sendiri di Pemakaman, Alasan Membuat Tangguh
Karena keluarganya meninggal satu per satu, kakek Liang Fusheng (92) memilih membangun makamnya sendiri dan tinggal di sana. Kakek dokter pensiunan ini membangun makamnya sendiri sejak tahun 1990an. Butuh waktu minimal 14 tahun untuk menghabiskan hingga 260 ribu yuan atau setara dengan Rp720 juta untuk melengkapi makam tersebut.
Dikutip dari halaman shanghaiist.com, kakek Liang membangun makamnya karena dia ingin mempersiapkan kematiannya sendiri. Dia tidak ingin menjadi beban orang lain saat bertemu akhirnya. Kakek berusia 92 tahun ini tidak mau merepotkan warga desa atau siapapun yang dia kenal.

Singkat cerita, keluarga kakek Liang telah meninggal sejak bertahun-tahun yang lalu. Dua istri dan tiga anak meninggal karena penyakit yang mereka derita. Setelah kematian keluarganya, kakek Liang tidak memiliki siapa-siapa lagi. Dia tinggal sendiri tanpa keluarga.
Kakek Liang membangun makamnya di sebuah bukit berbatu di pegunungan Hunan di China. Dia menyewa beberapa pengrajin untuk membuat makam itu lengkap dengan peti mati batu. Setelah makam dan peti mati setelah dibuat, kakek Liang langsung pergi ke makam dan tinggal di sana sendirian.


Agar tidak ada yang mengganggunya di kuburan, kakek Liang meletakkan pagar kawat besi di luar makam. Dia juga mengunci pintu makam itu dengan empat gembok sekaligus. Mendengar kisah sedih kakek Liang, seorang wartawan lokal mengunjungi kuburan kakek Liang dan memintanya untuk tinggal dengan penduduk setempat. Sayangnya, kakek Liang menolak permintaan tersebut.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin tinggal di makam dan menghabiskan sisa waktunya. Orang tua itu juga melarang wartawan memasuki makam karena ada banyak jebakan yang dia buat dan bisa melukai reporter jika dia berkeras..

Tahun lalu, kakek Liang telah menghibur penduduk setempat sebagai makan malam perpisahan. Dia bilang dia ingin mati dengan damai sendirian dan terjemah karena sudah baik. Sejak saat itu, ia sudah meninggal.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisement