sky303.blogspot.com | Bom Kampung Melayu ternyata menimbulkan trauma bagi beberapa pihak. Seperti Priti, petugas perhentian bus Transjakarta dekat dengan lokasi ledakan.
Priti merasa beruntung karena ia memasuki shift pagi sehingga ia sampai di rumah saat ledakan bom tersebut terjadi. Hanya saja, keesokan harinya harus tetap di tempat kerja meski stop tidak beroperasi.
Tanpa disangka, Priti menyaksikan beberapa organ di tempat penampungan Transjakarta. Wanita berambut panjang itu hanya berani melihat sekilas dan kemudian kembali ke konter.
AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA DI ASIA | VIVABOLA303.ORG
"Masih trauma, tetap simpan nafsu makan," kata Priti, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).
Priti baru saja belajar tentang bom Kampung Melayu melalui televisi. Setelah itu beberapa pesan singkat di ponselnya ramai. Termasuk pesan dari rekan kerja yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
"Ledakan pertama, ledakan kedua dia masih di sini, baru keluar setelah ledakan kedua, dia tidak banyak bicara, tidak tidur, trauma dengan kejadian tersebut," katanya.
Kini, Priti terus bekerja meski halte bus tidak berjalan karena diperbaiki. Sementara dia bertugas memberikan informasi kepada publik untuk beralih ke pemberhentian lain, meski hidungnya sering mengganggu bau busuk di tempat kerjanya.
"Masih bau busuk, semuanya ada di kepala, tepat setelah kejadian baru hari ini, ada yang berani pergi ke sana, jadi baunya masih berbau," tegas Priti.
Bom bunuh diri terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu 24 Mei 2017 sekitar pukul 21.00 WIB. Ledakan terjadi dua kali di kisaran yang berdekatan.
Akibat pemboman Kampung Melayu lima orang terbunuh, dua di antaranya diduga pelaku kuat dan tiga anggota kepolisian lainnya. Polisi telah menangkap tiga tersangka pelaku lainnya di Bandung, Jawa Barat.
Silahkan Kunjungi sky303.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar